Perbedaan Kopi Robusta dan Arabica

Perbedaan Kopi Robusta dan Arabica

Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 850 M.Pada saat itu, banyak orang di Benua Afrika, terutama bangsa Etiopia, yang mengonsumsi biji kopi yang dicampurkan dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhikebutuhan protein dan energi tubuh. Penemuan kopi sendiri terjadi secara tidak sengaja ketika penggembala bernama Khalid seorang Abyssinia, mengamati kawanan kambing gembalaannya yang tetap terjaga bahkan setelah matahari terbenam setelah memakan sejenis buah bery. Ia pun mencoba memasak dan memakannya.Kebiasaan ini kemudian terus berkembang dan menyebar ke berbagai negara di Afrika, namun metode penyajiannya masih menggunkan metode konvensional. Barulah beberapa ratus tahun kemudian biji kopi ini dibawa melewati Laut Merah dan tiba di Arab dengan metode penyajian yang lebih maju.

Bangsa Arab adalah bangsa pertama peminum kopi. Bangsa Arab yang memiliki peradaban yang lebih maju daripada bangsa Afrika saat itu, tidak hanya memasak biji kopi, tetapi juga direbus untuk diambil sarinya.Pada abad ke-13, umat Muslim banyak mengonsumsi minuman kopi ini. Kepopuleran kopi pun turut meningkat seiring dengan penyebaran agama Islam pada saat itu hingga mencapai daerah Afrika Utara, Mediterania, dan India. Penyebaran kopi di Eropa Biji kopi dibawa masuk pertama kali ke Eropa secara resmi pada tahun 1615 oleh seorang saudagar Venesia. Ia mendapatkan pasokan biji kopi dari orang Turki, namun jumlah ini tidaklah mencukupi kebutuhan pasar.Oleh kerena itu, bangsa Eropa mulai membudidayakannya. Bangsa Belanda adalah salah satu negara Eropa pertama yang berhasil membudidayakannya pada tahun 1616. Kemudian pada tahun1690, biji kopi dibawa ke Pulau Jawa untuk dikultivasi secara besar-besaran. Pada saat itu, Indonesia masih merupakan negara jajahan Kolonial Belanda.

Kopi yang beredar di dunia saat ini secara umum terbagi menjadi 70% arabika dan 30% robusta. Sedangkan di Indonesia sendiri produksi terbesar adalah kopi robusta (80%) dan Arabika (20%) Indonesia merupakan penghasil kopi arabika terbaik di dunia, meskipun bukan penghasil kopi arabica terbesar di dunia. Kopi arabica ada 2 jenis, yaitu commercial arabica dan specialty arabica. Commercial arabica mendominasi pasaran kopi sekitar 63% terutama dihasilkan di Kolombia dan Brazil. Sementara specialty arabica hanya 7% dimana dari 7 macamnya, 6 di antaranya dihasilkan di Indonesia dan hanya 1 dihasilkan oleh Jamaica yang sangat terkenal dengan nama Blue Mountain. Enam jenis kopi arabica yang dihasilkan di Indonesia adalah: kopi Gayo di Aceh, kopi Mandailing di Sumatera Utara, kopi Java di Jawa Timur, kopi Kintamani di Bali, kopi Toraja di Sulawesi dan kopi Mangkuraja dari Bengkulu.

Di dalam dunia kopi, jenis biji kopi yang paling terkenal dan paling banyak diproduksi di seluruh dunia adalah Kopi Arabica dan Kopi Robusta. Kopi Arabika menguasai 60% pasar kopi dunia, sedangkan sisanya untuk pasar Kopi Robusta. Selain itu, jenis kopi lain yang jumlah nya sedikit adalah Kopi Excelsa dan Kopi Liberika, namun untuk kedua jenis kopi ini tidak diproduksi masal karena memang kuantitasnya tidak akan bisa memenuhi kebutuhan kopi dunia.

Berikut ini adalah gambaran tentang perbedaan antara kopi Arabica dan kopi Robusta.

  1. Kopi Arabika
  • Memiliki karakter rasa yang cenderung asam
  • Lebih kaya rasa
  • Bentuk biji lonjong, gepeng, dan agak memanjang
  • Hanya dapat tumbuh di dataran lebih dari 700 meter diatas permukaan laut
  • Kandungan kafein lebih kecil, sekitar 0,8%-1,4%
  • Bentuk pohon lebih tinggi, bisa mencapai 3 meter
  • Lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit
  • Menguasai 60% pasar kopi dunia
  • Harga lebih mahal dibandingkan jenis kopi lain nya
  • Di Indonesia, kebanyakan kopi Arabika ditanam di Aceh, Sumatera Utara, Toraja, Flores, Papua
  • Pemberian level kopi arabika sampai ke Specialty Coffee
  • Lebih cocok sebagai kopi single origin

2. Kopi Robusta

  • Memiliki karakter rasa yang cenderung pahit
  • Tidak memiliki banyak karakter rasa, umum nya kopi robusta memiliki karakter rasa lebih ke kacang-kacangan (nutty)
  • Bentuk biji bulat utuh, dan ukuran nya lebih kecil dari arabika (tergantung varietas biji)
  • Dapat tumbuh di dataran rendah antar 300-700 meter diatas permukaan laut
  • Kandungan kafein lebih tinggi, sekitar 2%
  • Bentuk pohon lebih pendek, sekitar 1-2 meter
  • Lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit
  • Menguasai 40% pasar kopi dunia
  • Harga lebih murah dibandingkan Arabika
  • Di Indonesia, kopi Robusta paling banyak dihasilkan di daerah Lampung dan Palembang
  • Pemberian level Kopi Robusta adalah Fine Robusta
  • Cocok sebagai base atau bahan dasar dari espresso atau coffee blend.

So, what are you waiting for??
Let’s get the coffee on our day !

Thank you…

2 thoughts on “Perbedaan Kopi Robusta dan Arabica

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *