Menari Di Dusun Tanon Ngrawan Kabupaten Semarang

MENARI DI DUSUN TANON DS. NGRAWAN

KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG PROPINSI JAWA TENGAH

Dusun Tanon adalah salah satu dusun yang masuk dalam wilayah Desa Ngrawan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah. Terletak di bawah kaki Gunung Telomoyo yang di huni oleh 37 kepala keluarga dan 157 jiwa menawarka suasana alam pedesaan yang masih jauh dari kebisingan dan hiruk pikuk kehidupan sosial modern yang serba semrawut. Letak Desa Ngrawan tidak jauh dari pusat-pusat kota, misalnya dari Kota Magelang 33,3 Km, dari Jogjakarta 76,28 Km, dari Solo 50 Km, dari Semarang 58 Km, sedangkan dari Salatiga 11,7 Km. Sehingga dari sisi aksesibilitasnya mudah terjangkau, dan bisa ditempuh paling lama 2 jam dari Jogjakarta.

Sebagai sebuah desa yang berada pada ketinggian, karena berada di lereng pegunungan Telomoyo, memilki hawa yang sangat sejuk, jauh dari polusi, dekat dengan pusat penghasil sayur mayur, memiliki potensi alam yang sangat menarik dan jauh dari kesemrawutan dan kebisingan. Ini menjadi salah satu magnit untuk datang ke desa menari tanon.

Masyarakat hidup rukun dan masih memelihara budaya gotong royong. Masyarakat Tanon berkembang dalam rumpun keluarga dari keturunan Ki Tanuwijoyo yang sebagian besar masyarakatnya adalah petani dan peternak. Namun demikian, di Dusun Tanon Desa Ngrawan banyak menyimpan potensi yang jika dieksplorasi akan menjadi potensi yang bisa menjadi potensi kekayaan lokal terutama dalam menjaga tata cara tradisi leluhurnya. Menurut cerita tokoh masyarakat keturunan Ki Tanuwijoyo, dusun Tanon merupakan masyarakat yang gemar berkesenian, sejak era jayanya ketoprak klasik, mayoritas masyarakat dusun tanon terlibat baik sebagai pemain ketoprak maupun dalam kelompok karawitan. Seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi, maka mempengaruhi meredupnya kesenian ketoprak masyarakat dusun tanon dan menyerap kesenian tradisi lain. Melihat darah yang mengalir memiliki jiwa seni, maka akan menjadi pintu masuk yang sangat tepat untuk menggali kembali potensi kesenian yang ada dan terkelola dengan baik seperti kuda lumping dan topeng ireng, kuda debog, juga memiliki kuliner khas desa misal kripik daun bedagan, getuk coklat, sayur lodeh daun jipang, sambel korek versi tanon, dsb.

Dari kalangan muda juga mulai muncul benih-benih bagaimana mengolah potensi alam yang ada tersebut menjadi komoditi pasar yang layak jual. Eksplorasi tersebut memunculkan ide tentang pengolahan susu sapi dari hasil budidaya masyarakat menjadi sabun susu dan minuman yang kaya nutrisi yaitu susu herbal “ArenRay”. Kreatifitas warga masyarakat lainnya yang bisa dijumpai adalah kerajinan daun mendong menjadi barang produktif lainnya. Potensi pertanian yang dipadukan dengan peternakan kedepan menjadi media eksplorasi yang terus dikembangkan untuk memajukan sisi perekonomian masyarakat dusun tanon. Sehingga homogenitas mereka diharapkan tetap terjaga sebagai masyarakat yang menekuni kesenian dan produktif secara material.

Dengan memanfaatkan momen 21 April 2012, seluruh warga masyarakat dusun tanon melakukan peringatan Hari Kartini dengan melakukan kirab budaya sekaligus peresmian Dusun Tanon sebagai Embrio Desa Wisata di wilayah Desa Ngrawan. Kami memilih tanggal 21 April dengan terinspirasi perjuangan Ibu Kartini dan inspirasi monumentalnya “Habis Gelap Terbitlah Terang”. Kami bersepakat untuk meninggalkan sisi gelap (keterbelakangan secara SDM dan pendapatan) menuju sisi terang (kemajuan, kemandirian dan kemakmuran) dengan tetapberusaha mempertahankan sisi orisinalitas yang ada. Pada saat diresmikan itu kami telah menerima sejumlah 825 wisatawan, sesuatu hal yang luar biasa bagi kami dalam satu bulan bias menerima tamu sebanyak itu dan memberikan pemasukan pada Dusun dan masyarakat secara langsung

Kami juga menyiapkan untuk paket “Tour Plus Education” dan “Home stay Komunitas” dengan suguhan yang kami hadirkan dan dapat dipilih oleh mereka yang berminat berkunjung :

  1. Belajar Kesenian rakyat dari “Krido Budi Utomo”
  2. Belajar proses pemeliharaan, pemerahan dan pemrosesan susu menjadi industry kreatif”
  3. Belajar kerajinan anyaman
  4. Belajar pembuatan “sawut Teloroso”
  5. Belajar membuat dan memaknai “Pamongan Andum Roso”
  6. Belajar permainan tradisional
  7. Outbound Ndeso
  8. Relaksasi mental

Itulah beberapa konsep yang kami tawarkan sebagai pematik kembali nostalgia untuk memunculkan energy kreatif dan kesegaran bagi jiwa kita. Tercatat sampai tanggal 4 Desember 2014 wisatawan yang berkunjung ke Dusun Tanon sekitar 10.000 orang baik melalui paket One Day Tour, live In maupun dari jaringan yang kami kembangkan. Di samping itu pada bulan 2012 menerima kunjungan study banding dari perwakilan 6 Desa di sekitar Candi Muara Jambi yang di fasilitasi oleh Propinsi Jambi untuk dikembangkan menjadi Desa Wisata, juga menerima kunjungan kerja dan study banding dari Dinas Pariwisata Kabupaten Pemalang dan BPD di Kabupaten Pemalang yang ada desa wisata. Harapan yang perlu kita kedepankan dengan adanya desa wisata ini adalah kedepan kita saling bisa menjaga harmoni dan menjadikan bangsa kita “gemah ripah lohjinawi” dalam arti yang sebenarnya. Sebagai penutup mari senantiasa kita ingat pesan luhur dari Drs. Raden Mas Panji Sosrokartono kakak kandung dari RA. Kartini : “Pring padha pring,weruh padha weruh,eling tanpa nyanding”.

Untuk live in di desa menari Tanon kegiatan yang kami tawarkan, silahkan untuk memperhatikan penjelasan di bawah ini sebelum menentukan industri yang akan dipilih sepert terlihat di bawah ini:

 

NO ITEM PEMBIAYAAN HARGA / @ HARGA PER 30 ORANG HARGA PER 60 ORANG
1 Cinderamata Rp.1.000 Rp.30.000 Rp.60.000
2 Welcome Drink Rp.2.000 Rp.60.000 Rp.120.000
3 Getuk Sawut Rp.2.000 Rp.60.000 Rp.120.000
4 Welcome Dance Topeng Ayu Rp.1.000.000 Rp. 1.000.000
5 Permainan @ Rp.5.000 x4 Rp.20.000 Rp.600.000 Rp.1.200.000
6 Souvenir Sabun Susu Rp.8.000 Rp.240.000 Rp.480.000
7 Biaya merah susu Rp.10.000 Rp.300.000 Rp.600.000
8 Makan

  1. Lauk telur,tempe,tahu,sayur, krupuk,teh
  2. Lauk Ayam,tempe,tahu,sayur,kerupuk,teh
  1. 12.500

 

 

  1. 15.000
a.Rp.375.000 

 

b.Rp.450.000

a.Rp.750.000 

 

b.Rp.900.000

9 Homestay per malam Rp.45.000 Rp. 1.350.000 Rp. 2.700.000
10 Snack malam homestay Rp.5.000 Rp.150.000 Rp.300.000
11 Acara Malam Homestay Rp.100.000 Rp.150.000
12 Pagelaran Kuda Kiprah Malam Rp.1.000.000 Rp.1.000.000
13 Jalan-jalan pagi homestay Rp.5.000 Rp.150.000 Rp.300.000
14 Belajar pembuatan sabun susu Rp.10.000 Rp.300.000 Rp.600.000
15 Kunjungan Belajar Ke sentra Olahan Waluh Rp.10.000 Rp.300.000 Rp.600.000
16 Wisata Psikoterapi Rp.150.000 Rp.4.500.000 Rp.9.000.000

 

  1. * Harga menyesuaikan item paket-paket yang dipilih
  • Untuk Paket Homstay dan pelatihan di tambah biaya pemateri

 

Rombongan dibawah 30 orang dikenakan biaya-biaya item utama sama, kecuali untuk Biaya makan, snack, menginap menyesuaikan jumlah peserta (bisa dimusyawarahkan).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *