SMA Negeri 1 Pringsurat berlokasi di Jalan Raya Kranggan Pringsurat merupakan jalan alternatif yang menghubungkan wilayah Kabupaten Temanggung dengan jalan utama ke Semarang. Bernaung di bawah Dinas Pendidikan Kabupaten Temanggung, SMA Negeri 1 Pringsurat berdiri sejak Tahun 1999 merupakan Sekolah Menengah Atas ke-6 yang berstatus Negeri di Kabupaten Temanggung. Jumlah rombongan belajar berjumlah 15 kelas dengan rincian kelas 10 memiliki 5 rombel umum, kelas 11 memiliki 1 rombel Jurusan IPA, 1 rombel Jurusan Bahasa dan 3 rombel Jurusan IPS. Untuk kelas 12 memiliki 1 rombel Jurusan IPA, 1 rombel Jurusan Bahasa dan 3 rombel Jurusan IPS. Jumlah siswa sebanyak 411 orang .Kondisi ekonomi orang tua siswa rata-rata menengah ke bawah dan kondisi lingkungan sekolah terletak di wilayah pedesaan yang asri di Desa Kebumen, Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung.

Luas lahan adalah 9,880 m2 dengan bukti kepemilikan tanah adalah Sertifikat Hak Milik. Gedungnya terdiri dari Gedung ruang guru, Tata Usaha dan kepala sekolah dengan luas 224 m2, 5 gedung kelas sejumlah 15 ruang seluas 1080 m2 , 1 ruang perpustakaan seluas 124 m2, 1 ruang lab komputer seluas 120 m2, 1 ruang lab Kimia seluas 120 m2, 1 ruang lab Fisika seluas 120 m2 , 1 ruang lab Biologi seluas 120 m2 , 1 ruang lab Bahasa seluas 120 m2 ,1 tempat beribadah seluas 132 m2, 1 ruang konseling seluas 64 m2, 1 ruang UKS seluas 15 m2, 1 ruang organisasi kesiswaan seluas 15 m2, 6 buah jamban, gudang seluas 18 m2, koridor dengan pencahayaan yang cukup, dan tempat bermain/ berolah raga seluas 4,737 m2.

Sekolah memiliki program pemeliharaan bangunan jangka pendek 1 tahun sekali (pengecatan) dan program 9 K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, Kesehatan, Keterbukaan dan Keteladanan). Anggaran pemeliharaan bangunan, taman, dan kebersihan masuk dalam RAPBS. Jalan menuju sekolah mudah diakses karena mudah dijangkau dengan transportasi umum. Kondisi bangunan baik dan terpelihara dengan baik dan bangunan gedung dilengkapi dengan penangkal petir . Sekolah dalam keadaan bersih dan memiliki tempat sampah cukup. Sekolah juga memiliki tempat pembuangan akhir.

Kurikulum sekolah memuat 18 mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri. Jumlah jam pembelajaran perminggu adalah 44 jam pembelajaran. Alokasi waktu tiap jam pembelajaran adalah 45 menit. jumlah minggu efektif dalam setahun 37 minggu. Silabus tersedia untuk semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran muatan lokal. RPP juga tersedia untuk semua mata pelajaran, termasuk mata pelajaran muatan lokal. Mata pelajaran keunggulan lokal yang dipilih adalah kerajinan berupa Relief Kuningan.

Sekolah memiliki Tim Pengembang Kurikulum. Dalam penyusunan kurikulum sekolah melibatkan Kepala Sekolah, Pendidik, Komite Sekolah, dan Tokoh Masyarakat. Sekolah menyusun kurikulum menggunakan Panduan Penyusunan Kurikulum dari BNSP. Kurikulum sekolah disusun /direvisi setiap tahunnya. Kurikulum sekolah memuat muatan lokal yang disesuaikan dengan kebutuhan daerah yaitu Kewirausahaan dan pengembangan diri yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik, yaitu ekstrakurikuler (Majelis Taklim, Olah raga, Paskibra, KIR, Seni Musik). Baik kegiatan ekskul maupun kegiatan bimbingan konseling, dilengkapi dengan rencana program, evaluasi, dam tindak lanjutnya.

Semua guru di sekolah memiliki silabus sesuai mata pelajaran yang diampunya. Silabus dikembangkan didasarkan pada standar isi, standar kompetensi lulusan dan KTSP. Namun silabus jarang dikaji setiap tahun untuk disesuaikan dengan perubahan kebutuhan pembelajaran. Semua guru di sekolah menyusun Program Semester dan Program Tahunan serta memiliki Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP ini memuat Identitas mata pelajaran, SK, KD, Indikator pencapaian, Tujuan pembelajaran, Materi ajar, alokasi waktu, Metode pembelajaran, Kegiatan pembelajaran, Penilaian hasil Belajar, dan sumber belajar. Namun RPP jarang dikaji/direvieu setiap tahun.

Sumber belajar yang tersedia antara lain buku teks, buku pengayaan, buku referensi, perpustakaan, laboratorium, lingkungan, dan lainnya. Buku teks cukup untuk satu siswa satu buku. Selain teks, guru menggunakan sumber belajar lainnya yaitu Panduan guru, buku pengayaan, buku referensi, buku sumber belajar lainnya. Hanya sebagian kecil guru sekolah memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dan sebagian besar siswa memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.
Semua guru membuat perencanaan penilaian terhadap pencapaian peserta didikmulai dari kisi-kisi soal, Naskah soal, Kunci Jawaban, dan rubrik penilaian. Para guru juga menyusun KKM untuk mata pelajaran yang akan diujikan dan menginformasikan rubrik penilaian dan KKM kepada siswa. Semua guru melaksanakan ulangan secara berkala sesuai dengan rencana untuk setiap mata pelajaran dan menerapkan berbagai tehnik dan jenis penilaian untuk memonitor perkembangan dan berbagai kesulitan peserta didik seperti tes, observasi, penugasan, unjuk kerja, diskusi, dan kerja kelompok.

Semua guru melaksanakan perbaikan dan pengayaan terhadap peserta didik dan melaporkan hasilnya kepada orangtua siswa dan secara rutin menyimpan catatan dan memastikan kemajuan siswa dalam tingkat yang sesuai dengan cara mempergunakan penilaian untuk memberikan masukan dalam perencanaan mereka. Para guru juga melaporkan hasil penilaian yang disertai komentar perbaikan kepada orangtua siswa.
Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali siswa dalam bentuk buku laporan pendidikan. Sekolah juga melaporkan hasil Bimbingan dan Konseling terhadap orangtua siswa.

Peserta ujian (siswa kelas XII) memiliki rata-rata nilai ujian 6.87 (melebihi standar ketuntasan belajar nasional pada seluruh mata pelajaran). Siswa memiliki rata-rata nilai (raport) di atas standar nasional untuk semua mata pelajaran. Pencapaian prestasi akademik siswa mengalami kemajuan dari tahun ke tahun di tandai naiknya rata-rata raport siswa setiap tahunnya.

Semua siswa berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dan menerapkan ajaran agama dalam kehidupan mereka secara konsisten. Potensi dan minat dari 80 % siswa telah berkembang melalui partisipasi mereka dalam berbagai jenis kegiatan. Sekolah menyediakan berbagai kegiatan pengembangan diri.

Sekolah memiliki memiliki Visi dan Misi. Dalam perumusan dan penyusunan Visi dan Misi sekolah melibatkan Kepala Sekolah, Pendidik, Tenaga Kependidikan, Komite Sekolah, Orangtua peserta didik, dan Tokoh masyarakat. Visi dan Misi Sekolah disosialisasikan kepada Semua warga sekolah, Orangtua Siswa, Masyarakat Sekitar. Namun sekolah tidak merevieu Visi dan Misi secara berkala.

Kepala Sekolah memiliki Rencana Kerja (Program Kerja Tahunan) dan senantiasa mendorong evaluasi diri dan memperkuat budaya dimana seluruh staf merasa mampu dan percaya diri membangun mutu baik di kelas maupun di luar kelas sesuai Rencana Kerja Sekolah.

Sekolah memiliki Komite Sekolah. Komite Sekolah memiliki Struktur Organisasi yang lengkap dengan tupoksi, AD ART, Rencana Kerja, dan Catatan Kegiatan. Sekolah juga memiliki rencana kerja yang jelas dan relevan untuk jalannya sekolah dengan lancar. Dalam menyusun program kerja, kepala sekolah melibatkan Pendidik, dan Tata Usaha. Rencana kerja sekolah disosialisasikan kepada orang tua, pendidik, tenaga kependidikan, agar dipahami dengan baik. Sekolah mengevaluasi program kerja secara berkala dan membuat program tindak lanjut hasil evaluasi. Sekolah menyusun tujuan sekolah yang dibuat berdasarkan hasil yang akan dicapai bagi para siswa dan sejalan dengan prioritas daerah dan pusat. Tujuan sekolah disosialisasikan kepada siswa, orang tua, pendidik, tenaga kependidikan agar dipahami dengan baik.

Sekolah menyusun Rencana Pengembangan Sekolah. Rencana Pengembangan Sekolah didasarkan pada hasil Evaluasi Diri Sekolah. Rencana Pengembangan Sekolah disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah menyusun RKAS sebagai implementasi Rencana Kerja Tahunan yang didasarkan pada rencana jangka menengah. Sekolah melaksanakan evaluasi diri sekolah secara berkala. Sekolah menyusun Laporan Evaluasi Diri sekolah dan membuat Rencana Tindak Lanjut dari hasil evaluasi diri sekolah. Sekolah juga menyusun indikator keberhasilan sekolah dan menetapkan prioritas kegiatan perbaikan kinerja sekolah. Sekolah pun mensosialisasikan indikator keberhasilan dan prioritas perbaikan kinerja.

Sekolah memiliki program pengelolaan informasi berupa perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut. Sarana informasi yang tersedia Blog sekolah, telepon, papan pengumuman, dan kotak saran. Stakeholder mudah mengakses informasi tentang pengelolaan sekolah. Sekolah memiliki petugas pelayanan informasi dan data pengelolaan sekolah yang cukup lengkap. Sekolah melaporkan data pengelolaan sekolah kepada dinas terkait secara rutin, contohnya laporan bulanan atau data yang diminta informasinya. Sekolah juga memiliki program pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan. Program pemberdayaan pendidik dan tenaga kependidikan yang dilaksanakan sekolah adalah pembagian tugas, pemberian penghargaan kepada guru mata pelajaran yang di UAN yang memperoleh niliai tertinggi, dan pengembangan profesi. Namun sekolah belum mempromosikan pendidik dan tenaga kependidikan.

Sekolah memiliki program peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan. Sekolah memfasilitasi pendidik dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan kompetensinya. Kepala Sekolah membuat program supervisi pengelolaan secara rutin dan berkala. Kepala Sekolah melaksanakan melaksanakan supervisi pengelolaan dan menindaklanjutinya sesuai program yang telah dibuat. Kepala Sekolah membuat program supervisi pembelajaran secara rutin dan berkala. Kepala Sekolah melaksanakan melaksanakan supervisi pembelajaran dan menindaklanjutinya sesuai program yang telah dibuat. Sekolah menjalin kemitraan dengan Komite Sekolah dalam kegiatan non akademik. Semua warga sekolah terlibat dalam semua kegiatan sekolah.

Tingkat pendidikan Kepala Sekolah adalah S-1 dan sedang melanjutkan study S-2, sudah bersertifikat peendidik. Jumlah guru 29 orang berijasah S-1 Pendidikan, 24 orang guru PNS dan 5 orang guru wiyata bhakti kondisi cukup dan memiliki latar pendidikan sesuai dengan mata pelajaran yang diampu. Namun baru 19 orang guru yang telah bersertifikat. Tenaga Kependidikan yang dimiliki : Tenaga Administrasi jumlah 3 orang PNS pendidikan SMEA, Pustakawan jumlah 1 orang, pendidikan D2 Perpustakaan, Laboran komputer jumlah 1 orang pendidikan SMA, penjaga sekolah jumlah 3 orang pendidikan SMK dan SMP, Tenaga kebersihan jumlah 2 orang pendidikan SMA, Satpam jumlah 1 orang pendidikan SMP, karyawan TU jumlah 2 orang pendidikan D3 dan SMEA.

RAPBS dirumuskan merujuk pada peraturan pemerintah dan peraturan Yayasan. Penyusunan RAPBS melibatkan Kepala sekolah, Pendidik, Tenaga Kependidikan, Komite Sekolah. Sekolah melakukan pembukuan keuangan yang dilengkapi dengan bukti pengeluaran yang sah. Sekolah menyampaikan laporan Pendapatan dan pengeluaran keuangan sekolah dilaporkan secara periodik kepada Ketua Yayasan serta menyampaikan laporan Pendapatan dan pengeluaran keuangan yang berasal dari pemerintah daerah kepada pemerintah daerah. Sekolah melakukan pertanggung jawaban penggunaan keuangan secara menyeluruh kepada Ketua yayasan dan pemerintah daerah

Sekolah memberikan subsidi silang terhadap siswa yang kurang mampu, antara lain dalam bentuk keringanan biaya pendidikan, pengurangan/pembebasan biaya pendidikan dan pemberian bea siswa.

Setiap awal tahun pelajaran baru mengadakan rapat/pertemuan dengan orang tua/wali murid yang dihadiri oleh ketua yayasan dan komite sekolah. Sekolah menerima semua anak usia sekolah dari berbagai tingkatan sosial ekonomi, dengan observasi terlebih dahulu. Tidak ada siswa yang putus sekolah ditandai dengan banyaknya siswa yang terus melanjutkan sampai lulus.

About EVANIRMALA SETYANINGRUM

Guru PKn di SMA Negeri 1 Pringsurat

Leave a Reply

Post Navigation